Minggu, 30 Oktober 2016

Ciri – Ciri Orang yang Anti Sosial


CIRI – CIRI ORANG YANG ANTI SOSIAL

Banyak jenis orang yang berada disekitar kita. Banyak dari mereka akan memberi pengaruh dalam hidupmu, dari pengaruh baik sampai pengaruh yang buruk. Berteman dengan orang yang anti sosial akan membuat kehidupan mu sangat monoton dan kamu tidak akan mendapatkan pengalaman apapun jika berteman dengan orang yang seperti itu. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas sedikit tentang ciri-ciri orang yang anti sosial. Oke, tidak usah panjang lebar lagi mari kita simak ulasan berikut ini. Cekidot!! :D
1.      Menyembunyikan Masalah
Seorang yang anti sosial bersikap demikian karena tidak ingin hidupnya terlalu dicampuri oleh orang lain. Jika tidak dapat menyelesaikan masalahnya, umumnya mereka mengalami kecenderungan depresi dan kesehatannya akan menjadi korban.

2.      Menghindari Mengeluh, Memberikan Pendapat/Saran
Karena dirinya menghindari ada orang lain yang merespon apa yang ia utarakan. Orang yang anti sosial sangat menghindari adanya interaksi, mungkin karena ia merasa jika berinteraksi hanyalah membuang-buang waktu dan tidak ada gunanya.

3.      Menolak Beberapa Pekerjaan
Khususnya pekerjaan ang berhubungan dengan orang banyak. Dirinya akan memilih bekerja dibelakang layar atau memilih pekerjaan yang minim berhubungan dengan orang lain. Dirinya berpikir ia bisa hidup tanpa bantuan orang lain, atau sangat meminimalisir berinteraksi untuk meminta tolong dengan orang lain.

4.      Menghindari Kontak Mata & Tersenyum Lama

Seorang yang anti sosial biasanya ketika ia bertemu dengan orang baru atau teman lama akan menghindar. Ia bisa jadi akan memilih jalan yang memutar yang membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai ke tempat tujuan yang diinginkan dari pada bertegur sapa dengan orang lain.

5.      Hidup Dalam Masa Lalu
Seorang yang anti sosial yang dialami karena trauma masa lalu, artinya sepanjang hidupnya ia akan hidup bersama masa lalunya.Ia takut mengenal orang baru karena dirasa akan mengingatkan atau akan menimbulkan trauma yang serupa dengan kejadian buruknya di masa lalu.

6.      Tidak Peduli dengan Omongan Orang

Seorang yang anti sosial cenderung tidak memperdulikan apa yang dibicarakan orang lain tentang dirinya. Baginya omongan orang hanya akan melintas kemudian pergi tanpa singgah sebentar saja dalam otak atau hatinya. 

7.      Egoisme yang Tinggi

Sungguh sikap tersebut adalah cerminan dari sikap egois. Mereka seperti tidak mau merubah sikap, dan seolah-olah menyuruh orang lain memahami keadaan yang ia alami.

8.      Tidak Peduli Orang Lain Unjuk Gigi
Seorang yang anti sosial selain ia tidak minat untuk pamer apapun yang ia miliki karena ditakutkan akan memicu komentar orang lain dan berujung pada interaksi yang aktif, ia juga tidak perduli ketika orang lain sedang unjuk gigi di depannya. 

9.      Kisah Cinta Online

       Seorang yang anti sosial lebih nyaman di perhatikan oleh lawan jenis yang tidak bertemu secara langsung. Mungkin seorang yang anti sosial menjalani hubungan kisah cinta dengan cara online.Saat menggunakan cara itu, perhatian akan di dapat secara penuh, tanpa adanya tatapan muka atau interaksi secara langsung.







Sumber : http://www.nilni.com
Share:

Selasa, 25 Oktober 2016

ANSOS - Anti Sosial atau Arogansi Sosial

Sumber gambar : http://www.kompasiana.com

ANSOS (Arogansi Sosial atau Anti Sosial??)

Ansos adalah sebuah akronim yang sangat familiar dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan pelajar. Akronim ini sendiri memiliki kpenjangan anti sosial dan seringkali dikaitkan dengan orang-orang yang dianggap tidak memiliki keinginan untuk hidup secara sosial atau berdampingan dengan orang lain.

AROGANSI SOSIAL

Kehidupan seseorang adalah sebuah kehidupan yang kompleks yang selalu disertai dengan cerita-cerita yang memberikan warna pada setiap lembar putih kehidupannya. Inilah yang membuat setiap individu adalah pribadi yang unik, yakni karena latar belakang mereka berbeda satu sama lain. Oleh karena itu, setiap tindakan yang dilakukan oleh seorag individu tidak bisa dipungkiri memiliki kaitan dengan kehidupan pribadi mereka.

Patut untuk disayangkan bahwa pemahaman terhadap fenomena ini seringkali terlupakan oleh mereka yang sering melabelkan “ansos” kepada seseorang. Seringkali penilaian yang sangat subjektif menjadi modal utama dalam pelabelan tersebut tanpa melihat motif mereka melakukan hal demikian. Dalam hal ini masalah kehidupan yang begitu kompleks sudah diimplifikasikan oleh segelintir orang untuk kemudian digeneralisasi menjadi sebuah standar baru yang dianggap diterima umum.
Ambil contoh kasus seperti ini: Seorang anak memiiliki kesulitan finansial dan hal ini menyebabkan anak itu harus berhemat dalam kehidupannya. Akhirnya, anak tersebut jarang berkumpul dengan teman-temannya dikarenakan seringkali diajak ke tempat-tempat yang ia anggap hanya membuang uangnya. Dengan keengganan anak ini untuk bergabung dengan teman-temannya, ia kemudian dilabelkan dengan anak yang “Ansos” Stigmatisasi terhadap anak ini akhirnya membuat ia semakin merasa tersingkir dari kehidupan sosialnya dan akhirnya ia menjadi seseorang yang betul-betul antisosial.
Ambil contoh kasus lainnya. Seseorang memiliki kehidupan sosial yang berbeda dengan orang-orang di sekitarnya. Dikarenakan ia memiliki pola hidup yang berbeda itulah, ia jarang bergabung dengan rekan-rekan di sekitarnya. Namun di sisi lain, ia memiliki kehidupan sosial yang lain di luar. Lalu dengan mudah ia dilabelkan “Ansos” oleh rekan-rekan di sekitarnya.


Dua contoh kasus di atas setidaknya menunjukkan motif-motif yang seringkali diajukan oleh seseorang untuk menyamaratakani seseorang sebagai orang yang “Ansos.” Sebuah hal yang patut disayangkan bahwa mereka tidak berusaha untuk mengenal lebih jauh tentang orang tersebut dan hanya langsung melabelkan orang tersebut sebagai pribadi yang antisosial.
Dalam hal inilah nampak jelas bahwa yang terjadi adalah sebuah arogansi sosial daripada antisosial. Daripada berusaha untuk mengenal setiap pribadi lebih jauh, orang-orang tersebut lebih mementingkan bahwa gaya hidup mereka lah yang seharusnya diikuti, beranggapan bahwa hidup mereka adalah yang terbaik dengan keseimbangan pada kehidupan privat dan sosialnya. Lalu, tidakkah mereka mengucilkan yang lainnya? Tidakkah ini lebih tepat dikatakan sebagai sebuah fenomena arogansi sosial? 
Jadi pada akhirnya, Ansos adalah sebuah fenomena yang sekiranya patut untuk disikapi dengan hati-hati. Pelabelan seseorang dengan predikat ini bisa menimbulkan stigmatisasi dan marjinalisasi terselubung yang pada akhirnya membuat orang tersebut menjadi betul-betul anti sosial.



Sumber: http://www.kompasiana.com/
Share:

Senin, 10 Oktober 2016

Teknologi Augmented Reality

TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY

Mungkin sudah banyak yang mendengar istilah AR, tapi blm tau apa itu teknologi AR atau Augmented Reality dan pasti kamu bertanya-tanya apa itu Augmented Reality? Pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas secara singkat tentang Apa itu Augmented Reality? Oke, tidak usah panjang lebar lagi mari kita simak ulasan berikut ini. Cekidot!! :D

Pengertian Augmented Reality
Menurut penjelasan Haller, Billinghurst, dan Thomas (2007), riset Augmented Reality bertujuan untuk mengembangkan teknologi yang memperbolehkan penggabungan secara real-time terhadap digital content yang dibuat oleh komputer dengan dunia nyata. Augmented Reality memperbolehkan pengguna melihat objek maya dua dimensi atau tiga dimensi yang diproyeksikan terhadap dunia nyata.
Realitas tertambah atau kadang dikenal dengan singkatan bahasa Inggrisnya AR (augmented reality), adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Tidak seperti realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, realitas tertambah sekadar menambahkan atau melengkapi kenyataan.


Metode Augmented Reality
Metode yang dikembangkan pada Augmented Reality saat ini terbagi menjadi dua metode, yaitu Marker Based Tracking dan Markless Augmented Reality.
1. Marker Augmented Reality (Marker Based Tracking)
Marker biasanya merupakan ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang putih. Komputer akan mengenali posisi dan orientasi marker dan menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik (0,0,0) dan tiga sumbu yaitu X, Y, dan Z. Marker Based Tracking ini sudah lama dikembangkan sejak 1980-an dan pada awal 1990-an mulai dikembangkan untuk penggunaan Augmented Reality.

 2. Markerless Augmented Reality
Salah satu metode Augmented Reality yang saat ini sedang berkembang adalah metode “Markerless Augmented Reality”, dengan metode ini pengguna tidak perlu lagi menggunakan sebuah marker untuk menampilkan elemen-elemen digital, dengan tool yang disediakan Qualcomm untuk pengembangan Augmented Reality berbasis mobile device, mempermudah pengembang untuk membuat aplikasi yang markerless (Qualcomm, 2012).

Seperti yang saat ini dikembangkan oleh perusahaan Augmented Reality terbesar di dunia Total Immersion dan Qualcomm, mereka telah membuat berbagai macam teknik Markerless Tracking sebagai teknologi andalan mereka, seperti Face Tracking, 3D Object Tracking, dan Motion Tracking.

a     .     Face Tracking
Algoritma pada computer terus dikembangkan, hal ini membuat komputer dapat mengenali wajah manusia secara umum dengan cara mengenali posisi mata, hidung, dan mulut manusia, kemudian akan mengabaikan objek-objek lain di sekitarnya seperti pohon, rumah, dan lain – lain. Teknik ini pernah digunakan di Indonesia pada Pekan Raya Jakarta 2010 dan Toy Story 3 Event (Widiansyah, Firman, 2014).

b     .      3D Object Tracking
Berbeda dengan Face Tracking yang hanya mengenali wajah manusia secara umum, teknik 3D Object Tracking dapat mengenali semua bentuk benda yang ada disekitar, seperti mobil, meja, televisi, dan lain-lain.

       .       Motion Tracking
Komputer dapat menangkap gerakan, Motion Tracking telah mulai digunakan secara ekstensif untuk memproduksi film-film yang mencoba mensimulasikan gerakan.

       .      GPS Based Tracking
Teknik GPS Based Tracking saat ini mulai populer dan banyak dikembangkan pada aplikasi smartphone (iPhone dan Android), dengan memanfaatkan fitur GPS dan kompas yang ada didalam smartphone, aplikasi akan mengambil data dari GPS dan kompas kemudian menampilkannya dalam bentuk arah yang kita inginkan secara realtime, bahkan ada beberapa aplikasi menampikannya dalam bentuk 3D.


Oke, sekian ulasan mengenai Teknologi Augmented Reality beserta Metodenya. Semoga Informasi ini bermanfaat bagi kita semua... 

 -  Dikutip dari berbagai sumber
Share:

Minggu, 09 Oktober 2016

Teknologi Virtual Reality


TEKNOLOGI VIRTUAL REALITY

Mungkin sudah banyak yang mendengar istilah VR, tapi blm tau apa itu teknologi VR atau Virtual Reality dan pasti kamu bertanya-tanya apa itu Virtual Reality? Pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas secara singkat tentang Apa itu Virtual Reality? Oke, tidak usah panjang lebar lagi mari kita simak ulasan berikut ini. Cekidot!! :D

VR atau Virtual Reality, dalam bahasa indonesia disebut Realitas Maya adalah sebuah teknologi yang membuat pengguna atau user dapat berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia maya yang disimulasikan oleh komputer, jadi kita merasa berada di dalam lingkungan tersebut. Virtual Reality merupakan sebuah inovasi teknologi terbaru yang dikembangkan untuk memungkinkan seseorang melakukan suatu interaksi terhadap suatu objek grafis dengan visualisasi 3D atau gambar berhologram.


Untuk mendukung jalannya teknologi Virtual Reality ini, biasanya pengguna juga bisa menggunakan beberapa perangkat yang canggih berupa helm atau kacamata, headset, sarung tangan dan walker, yaitu:
1.  Helm atau kacamata berfungsi untuk memvisualisasikan tampilan gambar agar pengguna dapat melihat perspektif gambar terlihat lebih dekat dan lebih nyata.
2.   Headset berfungsi memberikan efek-efek suara yang keluar kepada pengguna dengan lebih jelas, sehingga akan membuat pengguna seperti didalam suasana yang nyata.
3.  Sarung tangan dan walker berfungsi sebagai media penghubung interaksi tangan dan kaki pengguna dengan dunia virtual yang diciptakan oleh Virtual Reality, sehingga pengguna bisa merasakan pengalaman menyentuh, merasakan benda-benda yang muncul secara virtual dan berjalan di dunia maya seperti nyata.

Elemen-elemen di dalam Virtual Reality sendiri terbagi dalam beberapa bagian, yaitu:
a)    Immersion : Merupakan elemen yang bisa dikatakan sangat penting di dalam teknologi Virtual Reality. Karena bagian ini dapat membuat dapat mempengaruAhi pengguna baik secara fisik maupun mental. Sehingga pengguna merasa jika dirinya berada di sebuah lingkungan yang nyata, padahal pengguna hanya berada dalam dunia virtual dan tidak terjadi secara nyata. Dibagi menjadi beberapa jenis:
  • Mental Immersion   : Membuat mental seperti berada didalam lingkungan nyata
  • Physical Immersion : Secara badan/fisik memasuki media
  • Mentally Immersed : Sensasi user berada didalam virtual environment
b)   Interactivity : Berfungsi untuk merespon segala gerakan dan sentuhan pengguna. Sehingga pengguna dapat berinteraksi secara langsung dengan berbagai objek di dalam dunia virtual.
c)  Sensory Feedback : Merupakan media untuk menyampaikan serangkaian informasi dari virtual world menuju ke indera pengguna. Beberapa informasi yang disampaikan diantaranya penglihatan, pendengaran dan juga sentuhan.
d)   Virtual World : Merupakan sebuah konten grafis maupun hologram yang mampu menciptakan dunia secara virtual dalam bentuk screen play.

Kegunaan Teknologi Virtual Reality, Diantaranya:


Pada bidang Kedokteran, Virtual Reality biasanya digunakan untuk mendeskripsikan bagian anatomi tubuh sehingga organ-organ dalam tubuh tampak terlihat lebih nyata.


Pada bidang Penerbangan, Virtual Reality digunakan sebagai simulasi penerbangan bagi para pilot. Simulasi penerbangan disini meliputi cara menerbangkan pesawat di berbagai kondisi cuaca, cara berkomunikasi antar pesawat satu dengan yang lain atau dengan bandara serta cara mengatasi keadaan yang darurat jika terjadi masalah saat terbang.


Pada bidang Militer, Virtual Reality digunakan sebagai simulasi perang. Para tentara akan merasakan situasi di medan pertempuran yang terlihat secara nyata. Cara ini dipilih karena cukup efektif dalam mengadakan latihan perang dan lebih hemat biaya dibandingkan dengan latihan perang yang sebenarnya, dll.

Oke, sekian ulasan mengenai Teknologi Virtual Reality beserta Kegunaannya di berbagai bidang. Semoga Informasi ini bermanfaat bagi kita semua...


                 - https://id.wikipedia.org/wiki/Realitas_maya
                 - https://www.youtube.com
                 - Dikutip dari berbagai sumber
Share:

Teknologi Li-Fi



TEKNOLOGI LI-FI

Siapa yang tidak kenal dengan teknologi Wi-Fi? Banyak pengguna gadget yang memanfaatkan jaringan Wi-Fi untuk browsing internet maupun juga bertukar data secara wireless. Dan bahkan saat ini sudah banyak kita jumpai tempat-tempat umum yang menyediakan fasilitas Wi-Fi gratis dengan kecepatan tinggi.
Pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas secara singkat tentang Apa itu Teknologi Li-Fi? Oke, tidak usah panjang lebar lagi mari kita simak ulasan berikut ini. Cekidot!! :D

Sumber gambar: http://www.blogmatics.com

Apa itu Teknologi Li-Fi ??

Li-Fi atau Light Fidelity merupakan teknologi jaringan nirkabel yang mentransmisikan data dengan kecepatan yang mampu melebihi kecepatan transfer data dari Wi-Fi. Berbeda dengan Wi-Fi yang menggunakan media gelombang frekuensi radio, Li-Fi menggunakan media gelombang cahaya optik (visible light spectrum) yang berkedip-kedip dalam hitungan nanosecond untuk media transmisi data. 
Teknologi Li-Fi pertama kali dikembangkan oleh seorang professor asal Jerman, Harald Haas dari University of Edinburg pada tahun 2011. Haas memiliki sebuah ide untuk menggunakan media lampu sebagai router nirkabel. Dan saat ini, teknologi Li-Fi sedang dalam tahap uji coba yang diselenggarakan oleh sebuah Startup asal Estonia, Velmenni. Uji coba tersebut dilakukan di beberapa lokasi industrial dan perkantoran dengan sebuah perangkat wireless. Yang paling mengejutkan dalam pengujian tersebut, Li-Fi mampu menembus kecepatan 1 Gbps (Gigabytes per second). Dan untuk uji coba ini juga dilakukan didalam laboratorium kecepatan Li-Fi mampu mencapai hingga 224 Gbps. Tentunya Li-Fi menjadi 100 kali lebih cepat jika dibandingkan dengan kecepatan jaringan Wi-Fi. 

Cara Kerja Teknologi Li-Fi

Untuk cara kerja dari Li-Fi jika kita lihat sebenarnya sangat sederhana. Sebuah alat yang bernama Lamp Driver akan mengkonversi data secara digital ke lampu LED (Light Emitting Diode). Sementara itu, penerima akan dilengkapi alat photo detector untuk mengkonversi cahaya tersebut menjadi cahaya digital yang akan di baca oleh komputer.


Sehingga dapat kita bayangkan, jika terdapat banyak lampu yang menyala bersama-sama maka akan membuat kecepatan transfer data yang dikirim akan semakin lebih besar. Karena menurut teori spektrum, kemampuan lampu cahaya 10.000 lebih besar jika dibandingkan spektrum gelombang radio yang digunakan pada jaringan Wi-Fi.
Selain mampu mentransmisikan data dengan kecepatan yang sangat tinggi, Kelebihan lainnya yang dimiliki teknologi Li-Fi adalah diantaranya lebih mudah mengakses internet di berbagai wilayah, bahkan di wilayah terpencil sekalipun. Tidak akan terpengaruh oleh faktor cuaca, karena Li-Fi hanya menggunakan media pencahayaan untuk dapat mengakses internet dengan kecepatan tinggi. Serta sama sekali tidak akan berpengaruh terhadap sinyal radio, sehingga bisa digunakan di tempat yang rentan terhadap gangguan sinyal radio, contohnya seperti didalam pesawat terbang.
Teknologi Li-Fi juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu karena menggunakan media cahaya, teknologi Li-Fi tidak seperti Wi-Fi yang mampu menembus dinding. Sehingga jaringan Li-Fi ini memiliki keterbatasan untuk cakupan wilayahnya. Namun demikian, jaringan ini masih bisa digunakan didalam rumah maupun di kantor. Serta untuk saat ini Li-Fi belum bisa di luar ruangan yang terkena sinar cahaya matahari secara langsung, karena dapat mempengaruhi sinyal Li- Fi itu sendiri.
Dibalik semua kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya,teknologi Li-Fi ini diprediksi akan menjadi teknologi yang ramah lingkungan dan efisien di masa depan nanti. Karena selain sebagai penerangan rumah atau kantor, lampu LED juga dapat dimanfaatkan sebagai media bagi Li-Fi untuk menciptakan jaringan internet wireless yang berkecepatan tinggi.
Oke, sekian ulasan mengenai Teknologi Li-Fi. Semoga Informasi ini bermanfaat bagi kita semua...

                - https://id.wikipedia.org/wiki/Li-Fi
                -  Dikutip dari berbagai sumber
Share:

Rabu, 05 Oktober 2016

Cinema 3D

Sumber gambar: www.iconarchive.com

CINEMA 3-DIMENSI

Pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas secara singkat tentang Apa itu Cinema 3 Dimensi? Oke, tidak usah panjang lebar lagi mari kita simak ulasan berikut ini. Cekidot!! :D
Mari kita mulai dengan istilah Dimensi. Ada beberapa pendapat tentang definisi dari Dimensi, salah satunya yaitu: Dimensi adalah jumlah informasi yang diperlukan untuk menandai koordinat suatu peristiwa.
Cinema 3D, kualitas 3D memberikan tayangan tiga dimensi atau terlihat lebih nyata dengan menggunakan bantuan alat kacamata khusus. Jika tidak menggunakan kacamata khusus 3D gambar akan terlihat blur atau buram. Kacamata yang sering digunakan pada format film 3D adalah Red/Cyan dimana (Red) di kiri dan (Cyan/Biru) di kanan. kelemahannya adalah film format 3D tidak disertai dengan terjemahan atau subtitle dikarenakan jika disertai subtitle akan mengurangi kualitas film sebesar 10% .
Pada penayangan film 3D menggunakan dua proyektor yaitu Interlocking atau dengan menggunakan satu proyektor tetapi memiliki dua lensa. Beberapa merk proyekor yang sering digunakan pada sinema digital adalah Barco, Sony, Kinoton, dan Christie.

  • Berikut ini beberapa system penayangan Sinema Digital pada film 3D :

1.   Real D adalah system 3D yang digunakan karena efek 3D yang dihasilkan akan terus stabil tidak akan mengurangi kualitas film jika ditonton pada posisi kepala menunduk atau mendongak. Dikarenakan teknologi yang pakai menggunakan Circular Polarization yang terdapat di lensa kacamata dan perangkat yang berfungsi sebagai pengatur pencahayaan yang terpasang di optic proyektor. Didepan lensa proyektor, Real D memasang filter polarisasi. Silver screen merupakan layar khusus pada system Real D.

2.   Dolby 3D dengan menggunakan teknologi Colorwheel yang terdapat beberapa filter berwarna dengan fungsi mentransmisikan gambar dengan macam-macam level gelombang cahaya berguna dalam menayangkan efek gambar 3D. Pada Dolby 3D dipasang cakram spectrum warna didepan lampu proyektor untuk memodifikasi proyektor digital.

3.    IMAX 3D merupakan suatu perusahaan bidang teknologi bioskop dimana awalnya hanya ikut dalam penayangan serta pengambilan gambar yang ber-resolusi lebih tinggi 35 mm pada format filmnya yaitu 70 mm proyektor untuk penayangan dan 65 mm film negative pada kamera IMAX. Perkembangan teknologi membuat kualitas gambar menjadi lebih baik dari 2K dalam 2 proyektor menjadi 4K dalam satu proyektor.

4.    Grafika 3D adalah representasi dari data geometrik 3 dimensi sebagai hasil dari pemrosesan dan pemberian efek cahaya terhadap grafika komputer 2D. Data matematis ini belum bisa dikatakan sebagai gambar grafis hingga saat ditampilkan secara visual pada layar komputer atau printer. Secara umum prinsip yang dipakai mirip dengan grafika komputer 2D, dalam hal penggunaan algoritma, grafika vektor, dan grafika rasternya. Proses penampilan suatu model matematis ke bentuk citra 2D biasanya dikenal dengan proses 3D rendering.

Software animasi 3D mempunyai fasilitas dan kemampuan yang canggih untuk membuat animasi 3 dimensi. Fasilitas dan kemampuan tersebut antara lain, membuat obyek 3D, pengaturan gerak kamera, pemberian efek, import video dan suara, serta masih banyak lagi. Beberapa software animasi 3D mempunyai kemampuan khusus, misalnya untuk animasi figure(manusia), animasi landscape (pemandangan), animasi title (judul), dll.


Oke, sekian ulasan mengenai Teknologi 3 Dimensi. Semoga Informasi ini bermanfaat bagi kita semua...

Share:

Minggu, 02 Oktober 2016

Cinema 4D



CINEMA 4-DIMENSI

Pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas secara singkat tentang Apa itu 4 Dimensi? Oke, tidak usah panjang lebar lagi mari kita simak ulasan berikut ini. Cekidot!! :D
Mari kita mulai dengan istilah Dimensi. Ada beberapa pendapat tentang definisi dari Dimensi, salah satunya yaitu: Dimensi adalah jumlah informasi yang diperlukan untuk menandai koordinat suatu peristiwa.


Pengertian  4D (4 Dimensi) adalah gambar 3D, yaitu gambar yang timbul pada suatu bidang, (misal: kertas, kain, tembok, dsb.) maka dapat dilihat hampir dari sudut 180 derajat dengan sangat baik. Dari gambar 3D itu, diberikan efek sesuai jenis/temanya. Misalnya efek sinar matahari, efek air mengalir, efek hujan atau angin, dll. Maka combinasi dari gambar 3D dengan efek nyata yang diberikan maka akan menghasilkan suatu dimensi baru yang disebut 4D (4 Dimensi).

Teknologi yang Digunakan: 
Teknologi yang digunakan pada film 4D pun sangatlah mumpuni dan berkualitas. Tidak berbeda jauh dengan format 3D, hanya saja efek dari film 4D ini, bukan hanya gambarnya saja yang keluar atau berasa hidup, melainkan ada getaran-getaran atau efek-efek nyata yg dihasilkan. Misalnya saja film-film animasi bertema kehidupan alam, ketika adegan di air, maka ada air yang menyipratkannya ke wajah kita, atau uap air menetes. Lalu ketika adegan gempa bumi, maka kursi yang kita duduki akan bergetar juga, memang unik dan mengasyikan.

Sumber gambar: www.varia.id

Film berformat seperti ini tidak hanya mengacu pada layar bioskop saja, melainkan beberapa aplikasi media seperti penggerak kursi yang menghasilkan getaran, uap air, serta beberapa efek lainnya, termasuk AC yang bisa tiba-tiba berubah menjadi sangat dingin saat adegan salju, dan Heater yang dapat memanas saat adegan padang pasir.
Banyak Cinema yang menayangkan film 4D sehingga penonton seolah-olah merasakan berada di dalam setting film tersebut. Cinema yang menayangkan film 4D memiliki ruang teater khusus yang dilengkapi dengan kursi yang dapat bergerak dan detil-detil efek lainnya .


Oke, sekian ulasan mengenai Teknologi 4 Dimensi. Semoga Informasi ini bermanfaat bagi kita semua...

Sumber : - https://stely-novenus.blogspot.co.id
                 - https://www.youtube.com/
Share:

Perkembangan Digital Cinema


PERKEMBANGAN DIGITAL CINEMA
Pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas secara singkat tentang Perkembangan Digital Cinema di dunia. Banyak orang sering mendengar kata Digital Cinema. Sebelum membahas mengenai Perkembangan Digital Cinema. Pertama-tama Tahukah kalian Apa itu Digital Cinema? Oke, mari kita baca ulasan berikut ini.
                Sinema Digital atau sering disebut Digital Cinema merupakan sebuah terobosan atau penggunaan Teknologi Digital untuk menayangkan atau mendistribusikan gambar, animasi maupun film. Menurut Michael pada tahun 2003’, Digital Cinema adalah sebuah konsep, sebuah sistem lengkap, meliputi seluruh rantai produksi film dari akuisisi dengan kamera digital untuk pasca-produksi, distribusi ke semua pameran, dengan bit dan byte bukan 35mm gulungan.
Digital Cinema unggul dalam hal kualitas suara dan visualisasi. Kualitas suaranya menggunakan sistem suara Dolby Surround serta Visualisasi gambarnya sangat jernih seperti di televisi ataupun di bioskop.


Dalam perkembangannya, untuk menayangkan dalam bentuk Digital Cinema, diperlukan proyektor yang berkualitas tinggi sehingga menghasilkan visualisasi yang baik. Terdapat dua jenis proyektor yang dapat digunakan untuk menayangkan Digital Cinema, yaitu proyektor DLP (Digital Light Processing) dan DCI (Digital Cinema Initiative). Proyektor DLP pertama kali dikembangkan oleh perusahaan Texas Instrument. Ada tiga pabrik yang telah memiliki lisensi untuk memproduksi teknologi sinema DLP yaitu Christie Digital Systems, Barco, dan NEC. Christie. 
Proyektor DLP memiliki resolusi 1280×1024 atau setara dengan 1.3 megapiksel. Lalu, yang kedua ada Proyektor DCI dibuat oleh perusahaan Digital Cinema Initiatives, Proyektor ini memiliki dua jenis spesifikasi, yaitu 2K (2048×1080) atau setara 2.2 MP pada 24 atau 48 bingkai dan 4K (4096×2160) atau setara dengan 8.85 MP pada 24 bingkai per detik.
Jadi pada akhir 1990-an, Digital Cinema memegang peranan penting pada proses pembuatan film modern yang awal mulanya hanya menggunakan pita seluloid dengan biaya yang cukup mahal. Sebelumnya film masih berbentuk naskah, rancangan logis, diambil dan disimpan sebagai gambar selama peluncuran produksi. Kemudian dirakit sebagai kombinasi gambar, lalu digabungkan dan disunting.
Setelah hadirnya masa digital, kini perfilman menjadi semakin berkembang. Jenis gambar yang dihasilkan kini sangat berbeda bila dibandingkan dengan sebelum masa digital. Gambar yang dihasilkan serta efek-efek yang ada dalam film sekarang jauh lebih bagus (lebih berkualitas). Dari hal ini dapat dipastikan bahwa masyarakat akan lebih senang menikmatinya, terlebih lagi untuk masa mendatang.

Oke, sekian ulasan mengenai Perkembangan Digital Cinema. Semoga Informasi ini bermanfaat bagi kita semua...

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Sinema_digital
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

EXPONEN

EXPONEN
Est. 2016