Jumat, 06 April 2018

[Materi] COMPUTER GAME SCENE GRAPH


Anggota Kelompok :
1.      Claudia Lukita. D       (51415532)                  4. Nur Najmi Sania     (55415194)     
2.      Fadilah Achmad. S     (52415355)                  5. Saviera Andriany    (56415443)
3.      Musthova Noor. A      (54415854)                  6. Rifki Dwi. S            (55415962)
Kelas : 3IA18


CHAPTER 7
Appearance of Computer Game Scene Graph



A scene graph is a general data structure commonly used by vector-based graphics editing applications and modern computer games, which arranges the logical and often spatial representation of a graphical scene.
Scene graphs are useful for modern games using 3D graphics and increasingly large worlds or levels. In such applications, nodes in a scene graph (generally) represent entities or objects in the scene.
For instance, a game might define a logical relationship between a knight and a horse so that the knight is considered an extension to the horse. The scene graph would have a 'horse' node with a 'knight' node attached to it.
As well as describing the logical relationship, the scene graph may also describe the spatial relationship of the various entities: the knight moves through 3D space as the horse moves.
In these large applications, memory requirements are major considerations when designing a scene graph. For this reason, many large scene graph systems use geometry instancing to reduce memory costs and increase speed. In our example above, each knight is a separate scene node, but the graphical representation of the knight (made up of a 3D mesh, textures, materials and shaders) is instanced. This means that only a single copy of the data is kept, which is then referenced by any 'knight' nodes in the scene graph. This allows a reduced memory budget and increased speed, since when a new knight node is created, the appearance data does not need to be duplicated.
The following are primary components of scene graph on games :
·         Visibility
·         Level of Detail

A.      VISIBILITY
Visibility is a measure of the distance at which an object or light can be clearly discerned. Visibility optimization is the most effective way to gain performace in games. There are two basic ways to do visibility optimization i.e art and level design, technology. The games use a mix of both. Artists design game worlds so that performance is acceptable. Many technologies have been used in games for example 2.5D technology. Two and a half dimensional (shortened to 2.5D, known alternatively as three-quarter perspective and Pseudo-3D) is a term used to describe either 2D graphical projections and similar techniques used to cause images or scenes to simulate the appearance of being three-dimensional (3D) when in fact they are not, or gameplay in an otherwise three-dimensional video game that is restricted to a two-dimensional plane or has a virtual camera with a fixed angle. By contrast, games using 3D computer graphics without such restrictions are said to use true 3D.
Common in video games, these projections have also been useful in geographic visualization (GVIS) to help understand visual-cognitive spatial representations or 3D visualization.

B.       LEVEL OF DETAIL
Level of Detail (or LOD for short) is a rather simple but efficient way of optimizing rendering for large scenes. The basic idea is that objects that are far away don’t have to be rendered as detailed as close objects. The following are Primary LOD selection criteria :
·         Distance or Size
·         Velocity
·         Eccentricity
·         Depth of Field

1.      Distance or Size

Select resolution based upon the distance between  an element and the viewpoint, i.e. coarser resolution  for distant geometry.
·         Simple to calculate (3-D Euclidean distance)
·         Scale dependent
·         Resolution dependent
·         Field of View dependent

2.      Size LOD

Select resolution based upon the  projected screen size (or area) of  an element. Objects appear  smaller as they move further  away.
·         Requires 3-D ® 2-D projection
·         Scale invariant
·         Resolution invariant
·         Field of View invariant
Bounding spheres or ellipsoids normally  used instead of boxes as more efficient  to calculate projected extent

3.      Eccentricity LOD

  • Resolution is selected based upon the  degree to which an element exists in the  visual periphery, i.e. display elements that  the user is looking at in high resolution.
  • Humans can resolve less detail in their  peripheral field due to:
  • more retinal photoreceptors (rods/cones)  towards fovea
  • retinal and cortical cell receptive field sizes  increases linearly with eccentricity
  • 80% of cortical cells devoted to central 10  degrees of vision
  • Use eye tracking system to track user’s gaze  or assume user looking towards center of  display.
4.      Velocity LOD

        Resolution based upon the angular  velocity of an element across the visual  field, i.e. faster moving objects appear in  lower resolution
        Humans can resolve less spatial detail in  objects moving across the retina, causing  objects to blur as they move/ rotate, or  the user’s gaze moves
        It is believed visual information for small  features are destroyed by the process of  integrating stimulus energy over time
        Without eye tracking technology, assume  angular velocity across display device

5.      Depth of Field LOD

        Resolution of element dependent upon the depth of field  focus of the user’s eyes, i.e. objects out with the fusional  area appear in lower detail
        Under binocular vision, both eyes converge on object at  certain distance in order to focus retinal image
        Objects in front or behind this fusional area are unfocused,  suffering from double images
        Must track both eyes accurately to  evaluate convergence distance.

This is Our Group Video : 


Sumber : 
https://en.wikipedia.org/wiki/Scene_graph
- https://graphics.pixar.com/library/LOD2002/2-perception.pdf

Share:

Minggu, 11 Maret 2018

[RESUME] TEKNOLOGI GAME, BISNIS, IMPLEMENTASI HINGGA RANCANGAN GAME

TEKNOLOGI GAME, BISNIS, IMPLEMENTASI HINGGA RANCANGAN GAME
1. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI GAME
Teknologi game terdiri dari dua kata, yaitu Teknologi dan Game. Teknologi adalah keseluruhan fasilitas untuk menyediakan sesuatu yang dibutuhkan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Secara umum teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda maupun bukan benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan dan pemikiran untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan Game adalah permainan yang menggunakan interaksi antarmuka  pengguna melalui gambar yang dihasilkan oleh piranti video.
Penjelasan lainnya, Game merupakan suatu alat yang sangat berpengaruh bagi kehidupan dan perkembangan teknologi yang ada. Game merupakan sebagian yang tidak terpisahkan bagi kehidupan seorang anak khususnya, merupakan hal yang dapat menyebabkan kecanduan kepada orang yang memainkannya, serta dapat menjadi alat refreshing penghilang penat dari segala rutinitas keseharian yang telah kita lalui.
Untuk bacaan lebih Lengkapnya, teman-teman dapat mengunjungi link dibawah ini :
https://musthovadhiqi.blogspot.co.id/2018/03/perkembangan-teknologi-game.html

2. IMPLEMENTASI GRAFIK KOMPUTER DALAM SEBUAH GAME
Implementasi sebuah game yang kita ambil sebagai contoh adalah “Need for Speed Underground 2 – (NFSU2)”. NFSU2 adalah permainan balap-membalap kedelapan dalam serial permainan video Need for Speed yang dikembangkan oleh EA Black Box dan diterbitkan oleh Electronic Arts tahun 2004. Underground 2 juga memperkenalkan beberapa SUV, yang dapat disesuaikan secara ekstensif seperti kendaraan Underground 2 lainnya dan biasa berpacu dengan pembalap SUV lainnya. Brooke Burke adalah suara Rachel Teller, orang yang membimbing pemain sepanjang permainan. Underground 2 didahului oleh Need For Speed: Underground dan diteruskan oleh Need For Speed: Most Wanted.
Pada saat dijamannya game ini memiliki tampilan yang sangat bagus, dengan teknik pencahayaan dan grafis yang sangat mumpuni. Tetapi jika dibandingkan dengan jaman sekarang, grafis dan pencahayaan game ini tidak ada apa apanya dan sangat ketinggalan jaman. Bisa kita analisa satu per satu, diantaranya :
1.       Grafis yang dibuat pada game ini sangatlah minim, sehingga hasilnnya kurang nyata dan sedikit masih kaku.
2.       Pencahayaan nya pun terkesan kurang terang, masih banyak sudut-sudut yang gelap dan kurang nya efek visualisasi.
3.       Efek yang ditimbulkan dari game ini pun kurang real dan sangat jadul, mulai dari efek lampu mobil, jalan dan lain sebagainya.
Mungkin masih banyak lagi kekurangannya jika kita bandingkan dengan game game jaman sekarang. Yaa jelas saja, jaman telah berubah dan teknologi pun semakin berkembang. Tetapi game ini pada jamannya dulu sudah sangat bagus dan setara dengan game2 saat ini yang grafis dan pencahayaannya sangat mumpuni. Jadi kesimpulannya, Perbedaan jaman dan tahun sangat mempengaruhi suatu keadaan dan sangat timbul perbedaannya jika dibandingkan dengan sesamanya.
Untuk bacaan lebih Lengkapnya, teman-teman dapat mengunjungi link dibawah ini :
https://musthovadhiqi.blogspot.co.id/2018/03/implementasi-grafik-komputer-dalam.htm

3. BISNIS DALAM GAME KOMPUTER
Saat ini perkembangan games di komputer sangat cepat. Para pengelola industri game berlomba-lomba untuk menciptakan game yang lebih nyata dan menarik untuk para pemainnya. Hal inilah yang membuat perkembangan games di komputer sangat cepat. Sehingga games bukan hanya sekedar permainan untuk mengisi waktu luang atau sekedar hobi. Melainkan sebuah cara untuk meningkatkan kreatifitas dan tingkat intelektual para penggunanya.
Perkembangan ini terlihat dari banyaknya game center yang terus bermunculan, terutama yang menyediakan jasa gameonline. Bukan tanpa alasan game online menjadi semakin marak dan digandrungi, karena fasilitas online memungkinkan sebuah game dapat dimainkan oleh 100 orang lebih secara bersama-sama dalam satu waktu. “Bisnis game online di dalam negeri masih besar, disebabkan ekonomi Indonesia yang tumbuh di atas 6% dari tahun ke tahun. Besarnya potensi pasar tersebut memberikan dukungan kepada Megaxus untuk tetap eksis,” kata Eva Mulawati, Managing Director PT. Megaxus Infotech dalam peluncurangame ‘Heroes of Atarsia’ di Senayan City, Jakarta. “(Bahkan) jumlah pemain game online Indonesia meningkat antara 5% hingga 10% setiap tahunnya, terutama karena semakin pesatnya infrastruktur internet,” tambahnya. Masuknya game online ke Indonesia sendiri baru terjadi pada tahun 2001 dengan masuknya Nexia Online. Sejak saat itu, berbagai game dari masing-masing genre seperti action, sports, hingga RPG (Role-Playing Game) terus bermunculan.
Untuk bacaan lebih Lengkapnya, teman-teman dapat mengunjungi link dibawah ini :
https://musthovadhiqi.blogspot.co.id/2018/03/bisnis-dalam-game-komputer.html

4. 3D ENGINE & SCANE GRAPH
Game Engine adalah beberapa mesin permainan hanya menyediakan real-time 3D kemampuan bukan berbagai fungsi yang dibutuhkan oleh game rendering. Mesin ini mengandalkan pengembang game untuk melaksanakan seluruh fungsi ini atau merakit dari komponen permainan middleware lainnya. jenis mesin umumnya disebut sebagai “mesin grafis,” “mesin rendering,” atau “mesin 3D” bukan istilah yang lebih mencakup “mesin permainan.
Game Engine menurut saya adalah sebuah engine yang menyediakan fasilitas real time 3D rendering dalam sebuah game.
Beberapa contoh aplikasi untuk membuat game 3D :
1. Ogre (Object-Oriented Graphics Rendering Engine)
2. Processing
3. Game Maker
4. Unity 3D
Untuk bacaan lebih Lengkapnya, teman-teman dapat mengunjungi link dibawah ini :
https://musthovadhiqi.blogspot.co.id/2018/03/3d-engine-scane-graph.html

5. DESAIN SKENARIO, SCRIPT & STORYBOARD DALAM SEBUAH GAME
Jika animator atau seorang programmer ingin membuat sebuah game atau animasi, maka sebelumnya dia akan membuat rancangan bentuk ataupun sketsa dari game yang akan dibuat nya selain itu dia juga akan membuat alur narasi atau storyboard sebagai acuan agar programmer tidak melenceng dari konsep yang telah dibuatnya.
a.       Desain Skenario
Pada sebuah game untuk menggambarkan bagaimana game tersebut akan dibuat dinamakan GDD( Game Design Document). GDD tersebut merupakan acuan yang digunakan oleh para anggota tim pengembang dalam pembuatan game. Hal itu sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Bob Gates (2004), “pembuatan game akan dimulai dari pembuatan game desain dokumen. Game desain dokumen digunakan untuk menjadi landasan pengembangan game tersebut, dan untuk menarik minat pembaca serta menginformasikan gambaran keseluruhan game yang akan dibuat kepada tim pengembang”.

b.      Script
Script sendiri dibedakan dari program, mengapa dari program? Jawabannya adalah karena program dikonversi atau diubah ke dalam file yang berseifat executable berbasis biner (0 atau 1) sebelum script tersebut dijalankan. Ketika script dijalankan tidak akan merubah isi didalamnya dan menterjemahkan setiap instruksi yang dilaksanakan. Script sendiri digunakan untuk mempersingkat proses pada saat kompilasi sampai pada akhirnya dijalankan. Game script sendiri berfungsi untuk mendokumentasikan rules dan core-mechanics pada sebuah game. Fungsinya adalah untuk membuat suatu aturan yang mendetail pada sebuah game dan agar kita bisa mengetahui cara memainkan game tersebut.

Untuk bacaan lebih Lengkapnya, teman-teman dapat mengunjungi link dibawah ini :
Share:

DESAIN SKENARIO, SCRIPT & STORYBOARD DALAM SEBUAH GAME

DESAIN SKENARIO, SCRIPT & STORYBOARD
DALAM SEBUAH GAME

Jika animator atau seorang programmer ingin membuat sebuah game atau animasi, maka sebelumnya dia akan membuat rancangan bentuk ataupun sketsa dari game yang akan dibuat nya selain itu dia juga akan membuat alur narasi atau storyboard sebagai acuan agar programmer tidak melenceng dari konsep yang telah dibuatnya.
Pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas sedikit tentang Desain Skenario, Script dan Storyboard dalam sebuah Game. Oke, tidak usah panjang lebar lagi mari kita simak ulasan berikut ini.

1. DESAIN SKENARIO


Pada sebuah game untuk menggambarkan bagaimana game tersebut akan dibuat dinamakan GDD( Game Design Document). GDD tersebut merupakan acuan yang digunakan oleh para anggota tim pengembang dalam pembuatan game. Hal itu sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Bob Gates (2004), “pembuatan game akan dimulai dari pembuatan game desain dokumen. Game desain dokumen digunakan untuk menjadi landasan pengembangan game tersebut, dan untuk menarik minat pembaca serta menginformasikan gambaran keseluruhan game yang akan dibuat kepada tim pengembang”.
Pada penjelasan barusan sudah menyinggung mengenai perancang game, terdapat empat bagian pada saat perancangan game yakni:
1.       Pemimpin Desainer
Orang yang menggerakan konsep game tersebut menjadi lebih menarik dan membuat game tersebut memiliki nilai artistik didalamnya.
2.       Game Mechanic Designer
Orang yang membuat suatu aturan pada sebuah permainan, sehinggan permainan tersebut tidak berat sebelah atau bisa dikatakan seimbang.
3.       Tingkat Desainer atau Lingkungan Desainer
Orang yang bertanggung jawab dalam membuat lingkungan permainan, agar pada sebuah game menjadi lebih real.
4.       Writter
Seseorang yang bertanggung jawab dalam membentuk suatu narasi dalam game. Dimulai dari alur cerita, hingga apa saja yang harus dilakukan pemain pada saat memainkan game tersebut. Oleh karena itu penulis harus bekerja sama dengan  desainer utama dalam pembuatan skenario game. 
Jadi yang dimaksud desain skenario pada sebuah game adalah suatu perancangan dalam membangun sebuah skenario yang  didalamnya terdapat gameplay, karakter atau tokoh, lingkungan. Ketiga unsur tersebutlah yang digunakan selama tahap memproduksi sebuah desain pada game komputer.

2. SCRIPT
Script sendiri dibedakan dari program, mengapa dari program? Jawabannya adalah karena program dikonversi atau diubah ke dalam file yang berseifat executable berbasis biner (0 atau 1) sebelum script tersebut dijalankan. Ketika script dijalankan tidak akan merubah isi didalamnya dan menterjemahkan setiap instruksi yang dilaksanakan. Script sendiri digunakan untuk mempersingkat proses pada saat kompilasi sampai pada akhirnya dijalankan.
Game script sendiri berfungsi untuk mendokumentasikan rules dan core-mechanics pada sebuah game. Fungsinya adalah untuk membuat suatu aturan yang mendetail pada sebuah game dan agar kita bisa mengetahui cara memainkan game tersebut.
Pada saat pemilihan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat suatu game perlu diperhatikan beberapa syarat berikut ini:
a.       Speed
Bahasa script untuk sebuah game harus memiliki kemampuan berjalan secepat mungkin. Mengapa dibutuhkan speed pada sebuah script game? Jawabannya adalah karena ketika kita akan membuat suatu game dengan suatu level, pasti secara logikanya suatu perilaku karakter dan rintangan yang terdapat didalamnya akan berbeda. Jika, kita menggunakan bahasa script yang lambat, maka akan memakan waktu yang cukup lama untuk membuatnya.

b.      Kompilasi dan Interpretasi
Bahasa script jika ditinjau secara luas diinterpretasikan melalui susunan suatu rangakaian byte. Interpreter akan melihat script setiap baris, serta penyusunan sesuai maksud dari script itu sendiri dan melakukan tindakan yang spesifik.  Suatu byte akan terkompilasi, dan akan dikonversi atau diubah dari teks menjadi suatu byte code. Byte code biasanya lebih padat jika dibandingkan dengan format teks, mengapa disebut lebih padat? Jawabannya adalah karena kode byte dalam suatu format akan lebih optimal ketika dieksekusi, sehingga dapat berjalan lebih cepat.

c.       Ekstensibilitas dan Integrasi
Bahasa script sangat dianjurkan mempunyai akses ke fungsi yang signifikan ke dalam sebuah game. Sebuah script untuk mengendalikan sebuah karakter misalnya, harus dapat memiliki kemampuan untuk menanyai game untuk mencari tahu apa y ang bisa dilihat dan selanjutnya membiarkan game mengerti apa yang harus dilakukan untuk melakukan aksinya. Kumpulan fungsi yang dibutuhkan untuk mengakses sangat jarang diketahui ketika bahasa script telah diimplementasikan. Oleh karena itu, hal ini penting untuk memiliki sebuah bahasa yang dapat dengan mudah memanggil fungsi atau menggunakan kelas main code dalam sebuah game.

d.      Re-Entrancy
Fungsi ini sering berguna untuk memanggil script secara ulang sehingga bisa digunakan kembali. Selain itu fungsi ini dapat berjalan untuk sementara waktu, dan ketika waktu telah habis maka script bisa ditunda. Dan jika script selanjutnya memiliki waktu lagi, maka akan menjalankan kembali script yang telah ditunda sebelumnya.

3. STORYBOARD GAME
Storyboard merupakan suatu sketsa gambar yang disusun secara berurutan yang sesuai dengan naskah yang ada. Dengan adanya storyboard ini, kita dapat menyampaikan ide cerita kepada orang lain dengan lebih mudah. Mengapa dikatakan lebih mudah ketika menyampaikan ide menggunakan storyboard? Jawabannya adalah karena dengan menggunakan suatu gambar secara berurut orang akan berkhayal dengan mengikuti gambar yang telah disajikan sedemikian rupa, sehingga menghasilkan persepsi yang sama sesuai dengan ide cerita yang kita buat.
Contoh Storyboard yang saya buat adalah sebagai berikut :

Namun, untuk storyboard pada game akan memperlihatkan suatu gambaran yang berurutan yang menunjukkan level pada setiap game, menggambarkan adegan disetiap kejadian berbeda dan memiliki goal/mission yang dibuat pada game itu sendiri. Storyboard pada game juga mejelaskan alur cerita yang dimiliki oleh game tersebut tapi itu semua tergantung dari genre game itu sendiri. Disini saya akan mengambil sebuah contoh game ber-genre arcade yang lebih memfokuskan pada perolehan point, sehingga tidak memiliki alur cerita. Sehingga, storyboard pada game arcade tersebut adalah bagaimana player dapat mengumpulkan nilai/point setinggi mungkin untuk bisa memenangkan game tersebut.
Oke, sekian ulasan mengenai Desain Skenario, Script dan Storyboard dalam sebuah Game. Semoga Informasi ini bermanfaat bagi kita semua...

Sumber  : -  https://septianbudiuntoro.wordpress.com


Share:

3D ENGINE & SCANE GRAPH

3D ENGINE & SCANE GRAPH
Pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas sedikit tentang 3D Engine dan Scane Graph. Oke, tidak usah panjang lebar lagi mari kita simak ulasan berikut ini.
Game Engine adalah beberapa mesin permainan hanya menyediakan real-time 3D kemampuan bukan berbagai fungsi yang dibutuhkan oleh game rendering. Mesin ini mengandalkan pengembang game untuk melaksanakan seluruh fungsi ini atau merakit dari komponen permainan middleware lainnya. jenis mesin umumnya disebut sebagai “mesin grafis,” “mesin rendering,” atau “mesin 3D” bukan istilah yang lebih mencakup “mesin permainan.
Game Engine menurut saya adalah sebuah engine yang menyediakan fasilitas real time 3D rendering dalam sebuah game.
Beberapa contoh aplikasi untuk membuat game 3D :
11..       Ogre (Object-Oriented Graphics Rendering Engine)

adalah sebuah adegan yang berorientasi, fleksibel mesin render 3D (sebagai lawan dari mesin permainan) ditulis dalam C + + dirancang untuk membuatnya lebih mudah dan intuitif bagi developer untuk menghasilkan aplikasi dengan menggunakan hardware-accelerated grafis 3D. ORGE (Object Oriented Graphics Rendering Engine) ialah engine yang object oriented dan fleksibel 3D rendering pada game engine yang ditulis dalam bahasa C++ serta di desain untuk mampu men-development dengan intuitif dan mudah kepada aplikasi produksi dengan menggunakan utility hardware-accelerated 3D graphics.

22..       Processing
adalah bahasa pemrograman dan lingkungan pemrograman (development environment) open source untuk memprogram gambar, animasi dan interaksi. Digunakan oleh pelajar, seniman, desainer, peneliti, dan hobbyist untuk belajar, membuat prototipe, dan produksi. Processing digunakan untuk mengajarkan dasar-dasar pemrograman komputer dalam konteks rupa dan berfungsi sebagai buku sketsa perangkat lunak (software) dan tool produksi profesional. Processing adalah suatu projek terbuka yang diinisiasi oleh Ben Fray dan Casey Reas. Berkembang dari ide-ide yang dieksplorasi di Aesthetics and Computation Group (ACG) di MIT Media Lab. Projek ini kini terus diperbaiki dan dikelola oleh sejumlah kecil tim voluntir.  Processing mengaitkan konsep software pada prinsip-prinsip bentuk rupa, gerak, dan interaksi. Processing mengintegrasikan suatu bahasa pemrograman, lingkungan pemrograman, dan metodologi pengajaran ke dalam sistem terpadu.


33..       Game Maker

                                            
adalah software yang bisa membantu anda menjadi pengembang game komputer tanpa menggunakan coding sedikitpun. Bahkan anda bisa membuat game 3 Dimensi dan MultiPlayer jika anda mau. Anda mempunyai hak penuh dari software (game) yang anda buat termasuk menjual game tersebut !!!. Jika masih kurang anda bahkan bisa mendownload musik, efek suara, gambar, script, background dsb.

44..       Unity 3D
                                                                                                          
adalah sebuah game engine yang berbasis cross-platform. Unity dapat digunakan untuk membuat sebuah game yang bisa digunakan pada perangkat komputer, ponsel pintar android, iPhone, PS3, dan bahkan X-BOX.
Unity adalah sebuah sebuah tool yang terintegrasi untuk membuat game, arsitektur bangunan dan simulasi. Unity bisa untuk games PC dan games Online. Untuk games Online diperlukan sebuah plugin, yaitu Unity Web Player, sama halnya dengan Flash Player pada Browser.
Oke, sekian ulasan mengenai 3D Engine dan Scane Graph. Semoga Informasi ini bermanfaat bagi kita semua...

Sumber : - https://ibrahimrisyad45.wordpress.com
-           
Share:

BISNIS DALAM GAME KOMPUTER

BISNIS DALAM GAME KOMPUTER


Bisnis dalam game komputer berkembang pesat seiring dengan berkembangnya teknologi canggih saat ini. Dahulu kita hanya dapat menikmati game yang tersedia di dalam komputer itu sendiri, seperti pinball dan solitaire. Namun sekarang sudah tersedia game online, dan juga games yang dapat didownload baik free maupun berbayar. Games berbayar juga merupakan bisnis karena sama saja dengan kita mengeluarkan uang untuk membeli sebuah barang. Games berbayar ini biasanya memberikan kepuasan tersendiri bagi pembelinya, karena terdapat fitur yang bagus di dalamnya.
Pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas sedikit tentang Bisnis dalam Game Komputer. Oke, tidak usah panjang lebar lagi mari kita simak ulasan berikut ini.
Saat ini perkembangan games di komputer sangat cepat. Para pengelola industri game berlomba-lomba untuk menciptakan game yang lebih nyata dan menarik untuk para pemainnya. Hal inilah yang membuat perkembangan games di komputer sangat cepat. Sehingga games bukan hanya sekedar permainan untuk mengisi waktu luang atau sekedar hobi. Melainkan sebuah cara untuk meningkatkan kreatifitas dan tingkat intelektual para penggunanya.
Perkembangan ini terlihat dari banyaknya game center yang terus bermunculan, terutama yang menyediakan jasa gameonline. Bukan tanpa alasan game online menjadi semakin marak dan digandrungi, karena fasilitas online memungkinkan sebuah game dapat dimainkan oleh 100 orang lebih secara bersama-sama dalam satu waktu. “Bisnis game online di dalam negeri masih besar, disebabkan ekonomi Indonesia yang tumbuh di atas 6% dari tahun ke tahun. Besarnya potensi pasar tersebut memberikan dukungan kepada Megaxus untuk tetap eksis,” kata Eva Mulawati, Managing Director PT. Megaxus Infotech dalam peluncurangame ‘Heroes of Atarsia’ di Senayan City, Jakarta. “(Bahkan) jumlah pemain game online Indonesia meningkat antara 5% hingga 10% setiap tahunnya, terutama karena semakin pesatnya infrastruktur internet,” tambahnya. Masuknya game online ke Indonesia sendiri baru terjadi pada tahun 2001 dengan masuknya Nexia Online. Sejak saat itu, berbagai game dari masing-masing genre seperti action, sports, hingga RPG (Role-Playing Game) terus bermunculan

GAME MENJADI GAYA HIDUP
Akibatnya, tidak bisa dipungkiri bahwa game telah menjadi gaya hidup tersendiri. Mulai dari game di Facebook, game offline (PC, PlayStation, mobile), serta game online (PC dan mobile) kerap dimainkan oleh masyarakat Indonesia. Komunitas-komunitas berbasis game pun bermunculan. Alhasil, industri game pun jadi kian kompetitif. “Industri game di Indonesia sangat marak dan kompetitif dengan market potensial yang sangat besar,” ucap Eva. “Saat ini game sudah menjadi sebuah lifestyle,” lanjutnya. “Diharapkan, perkembangan industri game dapat memperoleh perhatian dan dukungan pemerintah, karena industri game sangat potensial dalam meningkatkan perekonomian negara,” harap Eva. Menurut catatan Megaxus, sepanjang tahun 2013, industri game di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 35% dari tahun sebelumnya, dengan pendapatan senilai US$ 190 juta, dan ada lebih dari 25 juta pemain game online (sekitar 80% via PC kemudian 20% lewat mobile).

TREN GAME
Meski hingga kini game yang dimainkan lewat PC masih lebih ramai dibandingkan dengan mobile, namun menurut prediksi Megaxus, mobile games akan populer dan menjadi tren. Jika benar, maka industri game di Indonesia harus mulai membuat game berbasis smartphone dari sekarang. “Industri game berikutnya akan lebih ke mobile, karena penetrasinya sangat cepat, terutama di tahun 2014 ini,” jelas Eva. Sementara ketika ditanya apakah Megaxus juga akan membuat game versi mobile, Wida Handoyo, Marketing Manager PT. Megaxus Infotech mengatakan, “Ya pasti, kita sedang berencana untuk membuat game mobile, tapi kita masih belum bisa beritahukan secara pasti, game seperti apa dan kapan dikeluarkannya.”
Contoh untuk bisnis dalam game komputer itu beragam. Seperti kita dituntut melakukan pembayaran untuk game tersebut. Maksud dari pembayaran ini adalah bagaimana perusahaan game online mendapatkan uang dari gamesnya. Bedasarkan kategori ini games online dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.       Pay Per Item, game yang berada pada category ini merupakan game yang bisa diinstall atau dimainkan secara gratis, dan game ini biasanya mengenakan biaya pada pemainnya apabila pemainnya ingin cepat menaikkan level atau membeli barang (item) langka yang tidak pernah dijumpai pada permainan. Jenis game seperti ini yang paling dijumpai di Indonesia. Contoh: Gunbound, Ragnarok, Ghost Online,dll.

2.       Pay per Play, game ini harus dibeli dan diinstal secara legal karena pada saat diinstal game terebut akan mendaftarkan pemain ke internet langsung dan apabila yang diinstal adalah program bajakan maka secara otomatis system akan memblokirnya. Contoh: War of Warcraft,dll.
Mungkin kita juga tidak asing mendengar permainan Let's Get Rich. LGR merupakan permainan monopoly yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa. Ini merupakan game yang kita jumpai di gadget, baik android maupun iOs. Dalam game ini kita sangat membutuhkan diamond yang berfungsi untuk membeli item bagus yang dapat meningkatkan peluang kita untuk menjadi pemenang. Diamond ini pun dapat dijadikan bisnis karena mengharuskan kita mengeluarkan uang untuk mendapatkannya.
Oke, sekian ulasan mengenai Bisnis dalam Game Komputer. Semoga Informasi ini bermanfaat bagi kita semua...

Sumber  : - http://andriyanaade.blogspot.co.id

Share:

IMPLEMENTASI GRAFIK KOMPUTER DALAM SEBUAH GAME

IMPLEMENTASI GRAFIK KOMPUTER 
DALAM SEBUAH GAME

Setiap orang pasti pernah bermain game yang mereka miliki, mulai dari Console, PC, Mobile hingga yang lainnya. Lalu setiap orang juga memiliki kriteria permainan yang mereka sukai. Mulai dari Tembak-tembakan, Petualangan, Arcade, strategi, hingga kepada balapan yang sangat banyak jenis nya juga. Lalu dari favorit mereka itu dapat kita ambil salah satu contoh Game yang bertemakan Balapan yang akan kita bahas dibawah ini.
Pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas sedikit tentang Implementasi Grafik Komputer dalam Sebuah Game. Oke, tidak usah panjang lebar lagi mari kita simak ulasan berikut ini.
Implementasi sebuah game yang kita ambil sebagai contoh adalah “Need for Speed Underground 2 – (NFSU2)”. NFSU2 adalah permainan balap-membalap kedelapan dalam serial permainan video Need for Speed yang dikembangkan oleh EA Black Box dan diterbitkan oleh Electronic Arts tahun 2004. Underground 2 juga memperkenalkan beberapa SUV, yang dapat disesuaikan secara ekstensif seperti kendaraan Underground 2 lainnya dan biasa berpacu dengan pembalap SUV lainnya. Brooke Burke adalah suara Rachel Teller, orang yang membimbing pemain sepanjang permainan. Underground 2 didahului oleh Need For Speed: Underground dan diteruskan oleh Need For Speed: Most Wanted.

Pengembang          : EA Black Box
Penerbit                 : EA Games
Komposer Musik  : Tom Salta
Serial                      : Need for Speed
Platform                 : Microsoft Windows, GameCube, Playstation2, Xbox, Nintendo DS.
Tanggal rilis        : Microsoft Windows 9 November 2004, GameCube, PlayStation 2 & Xbox 15 November 2004, Nintendo DS 10 Mei 2005
Genre                      : Racing
Mode                       : Single-Player, Multiplayer.


Cerita didalam game NFSU2 sebagai berikut :
Pemain berlomba mengelilingi 1999 Nissan Skyline GT-R (R34)-nya di Olympic City, setting Need for Speed: Underground. Dia kemudian menerima tantangan balapan dari kepribadian yang agak tidak menyenangkan yang memberinya tempat pada geng-nya, tapi "tidak akan mengambil 'tidak' untuk sebuah jawaban". Pemain berpaling dari lapangan - Samantha memanggil pemain tersebut untuk memberitahukan kepadanya tentang pesta tersebut - hanya untuk disergap oleh seorang pembalap misterius di Hummer H2 hitam, yang membutakan pemain dengan lampu depannya, lalu menghitung jumlah pemain Skyline, dan kilas balik memudar.
Maju cepat ke saat ini, pemain tiba di Bayview dengan kunci Nissan 350Z (Z33), yang menunggunya di luar bandara. Pemain mampu menyelesaikan beberapa jumlah balapan sebelum mengembalikannya ke Rachel (walaupun hal itu akan memicu panggilan telepon yang lebih menjengkelkan dari Rachel masing-masing sebanyak 3 kali). Setelah tiba di tempat parkir di distrik inti kota, Dia mengambil salah satu mobil secara gratis, seperti yang dibayar Skyline-nya yang rusak.


Saat itulah pemain tersebut memulai sebuah pencarian untuk menjadi pembalap teratas di Bayview dan akhirnya menurunkan orang yang menyabotase perjalanannya beberapa bulan yang lalu. Setelah memenangkan banyak balapan dan mendapatkan banyak sponsor, pemain tersebut masuk ke geng balap jalanan yang disebut The Wraiths. Setelah menang melawan mereka, pemain tersebut maju sampai dia mendengar lebih banyak tentang The Wraiths, yang telah memanipulasi penawaran sponsor yang menguntungkan mereka (dan melawan pemain dan Rachel), sebelum lomba URL (Underground Racing League). Pemain menantang mereka untuk serangkaian balapan URL dan akhirnya sampai ke Caleb, siapa orang yang bertanggung jawab untuk menghancurkan Skyline dalam prolog tersebut. Setelah pemain mengalahkan The Wraiths dalam lomba URL lain, Caleb marah dengan Pontiac GTO dimodifikasi menantang pemain untuk satu balapan terakhir. Setelah Caleb dikalahkan, pemain mendapatkan perannya kembali sebagai pembalap terbaik di Bayview.



Pada saat dijamannya game ini memiliki tampilan yang sangat bagus, dengan teknik pencahayaan dan grafis yang sangat mumpuni. Tetapi jika dibandingkan dengan jaman sekarang, grafis dan pencahayaan game ini tidak ada apa apanya dan sangat ketinggalan jaman. Bisa kita analisa satu per satu, diantaranya :
1.       Grafis yang dibuat pada game ini sangatlah minim, sehingga hasilnnya kurang nyata dan sedikit masih kaku.
2.      Pencahayaan nya pun terkesan kurang terang, masih banyak sudut-sudut yang gelap dan kurang nya efek visualisasi.
3.   Efek yang ditimbulkan dari game ini pun kurang real dan sangat jadul, mulai dari efek lampu mobil, jalan dan lain sebagainya.
Mungkin masih banyak lagi kekurangannya jika kita bandingkan dengan game game jaman sekarang. Yaa jelas saja, jaman telah berubah dan teknologi pun semakin berkembang. Tetapi game ini pada jamannya dulu sudah sangat bagus dan setara dengan game2 saat ini yang grafis dan pencahayaannya sangat mumpuni. Jadi kesimpulannya, Perbedaan jaman dan tahun sangat mempengaruhi suatu keadaan dan sangat timbul perbedaannya jika dibandingkan dengan sesamanya.

Oke, sekian ulasan mengenai Implementasi Grafik Komputer dalam Sebuah Game. Semoga Informasi ini bermanfaat bagi kita semua...

Sumber : - https://id.wikipedia.org
                - http://id.gamehubs.com
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

EXPONEN

EXPONEN
Est. 2016